BASEL – Pulang dari Swiss Open dengan raihan gelar,
membuat pasangan ganda campuran kebangaan Indonesia, Tontowi
Ahmad/Lilyana Natsir sekaligus memberi bukti nyata, bahwa pebulutangkis
Indonesia tak selemah yang selama ini disangka publik.
Sebelumnya, lemahnya faktor fisik Indonesia disinyalir menjadi penyebab
turunnya prestasi Indonesia di kancah dunia selama ini. Tapi Owi/Butet
– sapaan Tontowi/Lilyana memberi bukti nyata bahwa wakil-wakil
Indonesia tak lemah secara fisik.
Terbukti, Owi/Butet mampu kembali membawa pulang gelar Swiss Open,
setelah baru beberapa hari lalu bermain keras hingga juga mampu
menggondol juara di All-England. Padahal di Swiss Open, lawan-lawan
yang dihadapi Owi/Butet bukan sembarang lawan.
“Kemenangan ini adalah pembuktian, bahwa kami tidak kalah di fisik.
Meskipun turnamen ini tak sebesar All England, namun kami beberapa kali
juga bertemu lawan yang bagus dan bermain tiga game,” ucap Lilyana.
“Tentunya ini sangat melelahkan, tapi kami membuktikan kalau kami bisa”
sambungnya lagi seperti dilansir laman resmi federasi, PBSI..org, Senin
(19/3/2012).
Sejatinya, tak mudah bagi Owi/Butet untuk merebut satu titel kali ini.
Di partai puncak, mereka harus meladeni pasangan Inggris-Skotlandia,
Chris Adcock/Imogen Bankier lewat pertarungan rubber set yang
melelahkan. Tapi pada akhirnya, kemenangan tetap jatuh ke tangan
pasangan merah-putih itu, 21-15, 16-21, 21-13.
“Sebetulnya badan sudah merasa lelah sekali, namun kami sudah sampai ke
final, rasanya sayang kalau kami tidak berjuang maksimal untuk juara.
Walaupun ‘capek’, tapi namanya atlet yang membawa nama negara, kami
berusaha untuk tetap fit terus menghadapi pertandingan” tutup Butet.
Next, Owi/Butet ternyata masih lapar gelar. Rencananya, setelah menang
di Swiss Open, mereka akan kembali bersiap memburu gelar selanjutnya di
Australia GP Gold dan India Superseries pada April mendatang.
sumber : okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar