WELCOME TO MY BLOG

my foto

my foto

Rabu, 09 Mei 2012

Pemerintah Beri Kemudahan Produksi Mobil Hibrida


detail berita
F: Toyota All New Camry 2,5 HV (Okezone)

JAKARTA - Pemerintah menargetkan penggunaan mobil hibrida bisa segera direalisasikan tahun depan. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, kebutuhan penggunaan mobil hibrida sangat mendesak sebagai kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan.

"Mobil hibrida tentu sangat hemat dan perbandingannya bisa 1:30 dengan mobil biasa. Tetapi, harganya masih 35 persen lebih mahal dari mobil nonhibrida karena bahan bakarnya itu dikombinasikan antara bahan bakar minyak (BBM) dan listrik,” ungkap MS Hidayat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melihat dua mobil hibrida milik Astra, Selasa 8 Mei 2012.

Kedua mobil yang dipamerkan di halaman tengah Kompleks Istana Kepresidenan itu adalah Toyota Camry berwarna hitam dan Toyota Prius berwarna putih. Saat presentasi kedua mobil hemat energi asal Jepang itu, Presiden didampingi Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri ESDM Jero Wacik,Menteri Keuangan Agus Martowardojo, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Mobil hibrida yang dipamerkan adalah Toyota New Camry HV dan Toyota Prius itu dipresentasikan langsung oleh Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan.

MS Hidayat mengatakan, tahun depan penggunaan mobil hibrida diharapkan bisa segera diproduksi di dalam negeri dengan komponen lokal 80–90 persen. Produksi mobil hibrida di dalam negeri ini juga akan membantu pemerintah untuk mengurangi pengangguran.

Penggunaan mobil hibrida di Indonesia, menurutnya tidak bisa disamakan dengan Malaysia yang sudah menggunakan terlebih dahulu dan baru mendirikan pabriknya pada 2014.

“Saya bilang bisa tidak tahun ini dibuat? baru kita atur tax insentive dan lainnya. Mereka mendapat kompensasi kalau proses produksi dan tenaga kerja, tenaga ahli dan komponen production semua di sini. Dan mereka (Astra) menyanggupi semua itu,” tandas mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini.

Untuk itu, lanjut Hidayat, akhir tahun ini PT Astra harus mendapat persetujuan prinsipalnya untuk melakukan produksi mobil hibrida di Indonesia. “Kalau dia produksi di sini, ya tentu harus dikasih tax allowance sedemikian rupa sehingga harga mobil hibrida tidak terlalu tinggi disparitasnya dengan nonhibrida,” katanya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


ShoutMix chat widget

Entri Populer

Laman