Paolo, ayah Marco Simoncelli. Foto: Reuters
Dani Pedrosa adalah salah satunya. Pembalap Repsol Honda mengaku terpukul melihat insiden yang menimpa Simoncelli di Sirkuit Sepang, Minggu (23/10/2011). "Ketika insiden seperti ini terjadi, tidak ada yang bisa diucapkan," kata Pedrosa.
"Semuanya menjadi tidak penting. Hal seperti ini yang seharusnya tidak terjadi, tapi ini-lah motorsport dan terkadang kami melupakan bahaya. Simoncelli memang sangat-sangat berani," puji pembalap asal Spanyol itu dilansir El Pais, Senin (24/10/2011).
Sementara itu, Aleix Esparago juga mengaku terkejut. "Ini sangat mengejutkan bagaimana kehidupan berubah dalam hitungan detik. Kami akan selalu mengingat Anda, Simoncelli Nomor 58. Ini sangat berat, membuat Anda berpikir banyak hal," sambung Esparago.
Sebelum tragedi yang menimpa Simoncelli, pembalap Moto2 bernama Axel Pons (Pons HP 40) juga terjatuh di Sirkuit Sepang. Hasilnya, panitia lomba memutuskan untuk membatalkan balapan dan Stefan Bradl juga batal menangi lomba.
Padahal, pada saat bendera merah dikibarkan, Bradl tengah berusaha mengejar Thomas Lüthi. Praktis, meski sangat tipis, tapi pembalap Marc Marquez berpeluang untuk meraih gelar juara Moto2 di Valencia.
sumber:
okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar