Menjadi Anak-Anak Allah
Yohanes 1:12 “Tetapi semua orang  yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu  mereka yang percaya dalam nama-Nya;”
Pemulihan hubungan yang Tuhan Yesus  lakukan tidak tanggung-tanggung, kita diangkat menjadi anak Allah. Tidak  ada hubungan yang lebih dekat selain sebuah keluarga, antara kepala  keluarga dan anak-anaknya. Sebutan anak Allah bukanlah sebutan yang kita  buat-buat sendiri, namun Allahlah yang memberikan predikat demikian  terhadap seseorang yang menerima karya keselamatan Kristus di dalam  hidupnya. 
Kita dapat mengaku sebagai anak Sultan  Brunei Darussalam, namun bagaimana jika sang Sultan menyangkalnya? Akan  menjadi sesuatu yang berbeda jika Sang Sultan Brunei sendiri yang  berkata bahwa kita ini adalah anaknya, bukan? Demikianlah halnya dengan  kekristenan, kita tidak mengaku sebagai anak Allah, melainkan Allahlah  yang mengakui kita sebagai anak-Nya, yang kita lakukan adalah meresponi  panggilan-Nya. 
Dari sini, kita bisa melihat bahwa inti  keselamatan bukanlah masuk Surga, melainkan dipulihkannya hubungan  antara manusia dengan Allah, masuk Surga adalah sebuah akibat dari  hubungan yang dipulihkan. Ketika hubungan dengan Allah dipulihkan dan  kita menjadi anak-anak Allah maka kita kembali menerima aliran kehidupan  dari Allah, seperti sebuah ranting yang dicangkokkan pada sebuah pohon,  kehidupan kembali mengalir ke dalamnya dan pada waktunya nanti ranting  cangkokan tersebut akan berbuah.
1.Siapakah yang berseru bahwa kita ini anak Allah? (Roma 8:15-16)
2.Apakah berkat menjadi anak Allah? (Roma 8:17)
3.Apakah warisan di dalam Allah menurut Anda?
SHARED BY
Bernaldy
Bernaldy
Source:
JESUS CHRIST

Tidak ada komentar:
Posting Komentar