Kel 2:1-15a,
Mzm 69:3,14,30-31,33-34,
Mat 11:20-24
Mzm 69:3,14,30-31,33-34,
Mat 11:20-24
Bacaan Injil : Mat. 11:20–24
Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya: ”Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu.”
Renungan
Tuhan Yesus adalah seorang pribadi yang lembut dan penuh kasih. Tetapi bisa juga marah waktu para pedagang menjadikan Bait Allah tempat berdagang bahkan pernyataan-Nya kadang sangat keras. Seperti dalam injil hari ini. Yesus mengecam tiga kota yang sering dikunjungi di Israel. “Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Dan Kapernaum karena pada hari penghakiman tanggungan Tirus, Sidon dan Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu”. Sebab sudah lama mereka bertobat.
Mereka jatuh karena tidak setia dan melupakan Allah namun muncul suatu kesadaran diri untuk kembali kepada Allah. Allah yang setia mengasihi manusia senantiasa menerima setiap orang yang berbalik dan bertobat. Tiga kota lainnya tertutup hati menerima warta keselamatan yang ditawarkan Tuhan. Kesombongan menguasai diri mereka, walaupun banyak kali mereka bertemu dengan Yesus, mendengarkan ajaran-ajaran-Nya dan menyaksikan mukjizat yang dibuat-Nya.Semua yang telah diperlihatkan Yesus tidak dapat mempengaruhi mereka.
Karena mereka merasa lebih baik dan lebih benar maka mereka tidak bertobat, hati mereka tetap tegar dan menolak warta keselamatan Tuhan. Kecaman Yesus ini pun menyadarkan kita, bahwa setiap
kesempatan kita ditawarkan untuk berjumpa dengan Yesus melalui bacaan Kitab Suci, renungan-renungan, perayaan Ekaristi, dan latihan rohani lainnya.
Sumber:
(Renungan Harian Mutiara Iman 2011, Yayasan Pustaka Nusatama Yogyakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar