JAKARTA - Kemenangan Timnas Garuda atas Turkmenistan di leg kedua Pra Piala Dunia 2014 tak telepas dari peran sentral Boaz Solossa. Striker Persipura Jayapura ini membuat pertahanan The Green Man kocar kacir.
"Tim ini bermain bagus, kehadiran Boaz sangat membantu membuat tim tampil beda," ujar mantan Pilar Timnas era 80-an, Rully Nere usai pertandingan, kepada Okezone, Kamis (28/7/2011).
Rully juga memberikan kredit khusus kepada dua pemain lain, yaitu kiper Ferry Rotinsulu dan gelandang Firman Utina.
Indonesia membuka kemenangan melalui dua gol Cristian Gonzales dan Ahmad Bustomi di babak pertama.Keunggulan besar ini membuat Garuda sedikit mengendurkan tempo. Situasi ini dimanfaatkan Turkmenistan. Di babak kedua The Green Man memperkecil ketertinggalan, menjadi 1-3.
Tersengat satu gol, Firman Utina dkk kembali meningkatkan serangan.Upaya ini berbuah manis. Indonesia kembali menambah pundi-gol.
Sayangnya, memasuki paruh terakhir, stamina anak asuh Wim Rijsbergen mulai terkuras, sehingga lengah mengantisipasi serangan balik.Turkmenistan pun kembali menghukum Indonesia dengan gol hasil crossing yang tak mampu dihalau Ferry.
"Biasa kita sempat lengah saat unggul besar,stamina para pemain menurun," timpal Rully.
Rully memaklumi kondisi tersebut karena persiapan timnas cukup minim, ditambah kebugaran para pemain memang tidak dalam kondisi puncak terakibat jeda kompetisi yang sudah cukup lama.
Dengan kemenangan ini Indonesia unggul agregat 5-3, karena di leg pertama di kandang Turkmenistan Indonesia bermain imbang 1-1. Selanjutnya Indonesia berhak lolos keputaran ketiga bersama 19 tim lain termasuk Jepang, Korea Selatan dan Bahrain.
"Tim ini bermain bagus, kehadiran Boaz sangat membantu membuat tim tampil beda," ujar mantan Pilar Timnas era 80-an, Rully Nere usai pertandingan, kepada Okezone, Kamis (28/7/2011).
Rully juga memberikan kredit khusus kepada dua pemain lain, yaitu kiper Ferry Rotinsulu dan gelandang Firman Utina.
Indonesia membuka kemenangan melalui dua gol Cristian Gonzales dan Ahmad Bustomi di babak pertama.Keunggulan besar ini membuat Garuda sedikit mengendurkan tempo. Situasi ini dimanfaatkan Turkmenistan. Di babak kedua The Green Man memperkecil ketertinggalan, menjadi 1-3.
Tersengat satu gol, Firman Utina dkk kembali meningkatkan serangan.Upaya ini berbuah manis. Indonesia kembali menambah pundi-gol.
Sayangnya, memasuki paruh terakhir, stamina anak asuh Wim Rijsbergen mulai terkuras, sehingga lengah mengantisipasi serangan balik.Turkmenistan pun kembali menghukum Indonesia dengan gol hasil crossing yang tak mampu dihalau Ferry.
"Biasa kita sempat lengah saat unggul besar,stamina para pemain menurun," timpal Rully.
Rully memaklumi kondisi tersebut karena persiapan timnas cukup minim, ditambah kebugaran para pemain memang tidak dalam kondisi puncak terakibat jeda kompetisi yang sudah cukup lama.
Dengan kemenangan ini Indonesia unggul agregat 5-3, karena di leg pertama di kandang Turkmenistan Indonesia bermain imbang 1-1. Selanjutnya Indonesia berhak lolos keputaran ketiga bersama 19 tim lain termasuk Jepang, Korea Selatan dan Bahrain.
Sumber:
okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar